Umumnyabroker saham adalah perusahaan sekuritas atau perusahaan efek. ada kebingungan tersendiri saat membaca informasi Top Buyers dan Top Sellers karena adanya kode Buyers dan Sellers dalam dua huruf kapital yang notabene adalah kode broker saham. Value (IDR) Frekuensi: YP: Mirae Asset Sekuritas Indonesia: 410,940,313,567:
– Saat ini, berinvestasi bukanlah menjadi hal yang asing bagi kita. Jenis instrumen investasi dan informasi mengenai berbagai instrumen tersebut dapat kita akses dengan mudah. Salah satu jenis investasi yang cukup sering dibahas adalah saham. Saham merupakan jenis investasi yang menawarkan imbal hasil yang tergolong tinggi dan tentunya juga berbanding lurus dengan risikonya. Namun meskipun memiliki risiko yang tinggi, berinvestasi saham akhir-akhir ini cukup popular lho dikalangan masyarakat Indonesia. Untuk menghindari risiko kerugian dalam berinvestasi saham, kamu perlu memahami dan menganalisis saham perusahaan yang hendak kamu beli. Nah, menghitung enterprise value suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menganalisis kelayakan saham. Berikut ini kita akan membahas mengenai hal itu, yuk simak pembahasannya Memahami Enterprise Value Menghitung EV dari Laporan Keuangan Perusahaan Komponen yang Dapat Memengaruhi Enterprise Value 1. Nilai Ekuitas 2. Total Utang 3. Saham preferen Manfaat Enterprise Value Enterprise Value Multiple Memahami Enterprise Value Secara sederhana enterprise value atau EV dapat didefinisikan sebagai ukuran nilai total perusahaan yang biasa digunakan sebagai alternatif yang lebih komprehensif untuk mengukur kapitalisasi pasar suatu ekuitas. Banyak rasio keuangan yang mengukur kinerja suatu perusahaan menggunakan EV sebagai dasar perhitungan. EV juga merupakan perhitungan yang biasa digunakan untuk menilai sebuah entitas sebelum dilakukan akuisisi. Enterprise value memberikan informasi nilai dari total bisnis perusahaan seandainya investor ingin mengakuisisi perusahaan 100 persen. Oleh karena itu, EV sering digunakan sebagai ukuran fundamental untuk valuasi bisnis, analisis portofolio, analisis risiko, permodalan finansial maupun akuntansi. Menghitung EV dari Laporan Keuangan Perusahaan Nah, untuk mengetahui EVdari suatu perusahaan kamu bisa menggunakan dua rumus. Di bawah ini adalah rumus populer yang sering digunakan untuk menghitung EV Enterprise Value EV = Kapitalisasi Pasar + Nilai Pasar Utang – Kas Selain rumus di atas, para pelaku bisnis juga sering menggunakan rumus kompleks di bawah ini. Enterprise Value = Saham Preferen + Nilai Pasar Utang + Saham Biasa + Bunga Minoritas – Kas dan Setara Kas. Pada dasarnya, pengukuran nilai perusahaan juga bisa didapat melalui penghitungan jumlah aset yang dimiliki saat ini. Namun, itu bisa menjadi pekerjaan yang sangat merepotkan, mengukur nilai market dari semua aset yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karena itu, kebanyakan pebisnis lebih memilih untuk memonitor bagaimana aset-aset tersebut dibayarkan. Komponen yang Dapat Memengaruhi Enterprise Value Enterprise Value adalah elemen penting dalam mengetahui nilai wajar perusahaan, sehingga ada beberapa komponen tambahan yang perlu diperhitungkan ketika mencari angka EV. Di bawah ini adalah beberapa komponen yang dapat membawa dampak terhadap hasil pengukuran Enterprise Value. 1. Nilai Ekuitas Nilai ekuitas atau equity value menjadi salah satu komponen utama yang dapat membawa efek signifikan pada pengukuran EV. Kamu bisa mengukur equity value dengan mengalikan harga pasar saham dan nilai saham yang telah dicairkan. 2. Total Utang Total utang berasal dari jumlah kredit yang didapat dari bank atau pemberi utang lainnya. Biasanya, komponen ini berisi kewajiban perusahaan membayar bunga, baik itu untuk utang jangka panjang atau utang jangka pendek. Jika kemudian terjadi akuisisi, pengakuisisi nantinya dapat membayar sebagian utang tersebut dengan kas yang dimiliki oleh perusahaan. 3. Saham preferen Jenis saham ini biasanya diperlakukan seperti utang. Hal ini karena saham preferen dapat dimanfaatkan untuk melunasi dividen tetap. Oleh karena itu, dibandingkan jenis saham lainnya, prioritas untuk saham ini jauh lebih tinggi, khususnya dalam klaim pendapatan dan aset. Ini juga berlaku jika nantinya terjadi akuisisi, pihak pengakuisisi diwajibkan untuk membayar kembali saham preferen—karena perlakuannya sama dengan utang. Manfaat Enterprise Value Enterprise value merupakan bagian yang penting untuk meningkatkan valuasi bisnis suatu entitas. Nah, berikut ini adalah beberapa fungsi atau manfaat EV, yakni Dengan mengetahui EV, para investor akan diberikan kemudahan untuk mengetahui nilai akuisisi yang lebih tepat dan akurat serta menyeluruh dari emiten yang akan dibeli. Enterprise value merupakan elemen dasar dan penting untuk mengukur rasio keuangan perusahaan. Nah, dari angka tersebut, investor akan mengetahui dan dapat menilai kinerja perusahaan yang akan dibeli. Jika dibandingkan dengan market capitalization, EV dinilai memberikan perhitungan dengan nilai yang lebih akurat karena menunjukkan hasil pengurangan dari total utang perusahaan dan total kas. Berdasarkan nilai perhitungan tersebut, pengakuisisi dapat mengetahui jumlah keseluruhan kas perusahaan yang dapat dipakai untuk melunasi utang perusahaan. Selain itu, EV dapat digunakan oleh pelaku usaha sebagai alat pembanding untuk memperhitungkan struktur permodalan yang berbeda. Dengan tujuan agar dapat menetralkan risiko yang mungkin terjadi di pasar. Enterprise value biasanya digunakan oleh investor nilai sebagai cara untuk melihat perusahaan yang telah dinilai terlalu rendah oleh pasar. Sebuah perusahaan dengan pendapatan yang solid dan bahkan mungkin dividen yang layak terlihat bagus di permukaan. Perusahaan mungkin juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Namun, jika kamu sebagai investor melihat lebih jauh dan menghitung EV, kamu mungkin saja menemukan kewajiban utang yang serius yang dapat menimbulkan masalah. Enterprise Value Multiple Nah, setelah melakukan perhitungan EV, analis juga akan menghitung enterprise value multiple yang dihitung untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik BEP Break Even Point setelah akuisisi dilakukan. Rumus untuk menghitung enterprise value multiple yakni = EV / EBITDA Enterprise value multiple yang mengandung nilai perusahaan menghubungkan nilai total perusahaan yang tercermin dalam nilai pasar modalnya dari semua sumber dengan ukuran laba operasi yang dihasilkan, seperti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi EBITDA. EBITDA merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan digunakan sebagai alternatif pendapatan sederhana atau laba bersih dalam beberapa keadaan. Kita sebagai calon investor akan mendapatkan gambaran manfaat dari enterprise value multiple untuk dapat menilai harga saham, lho. Jika angka enterprise value multiple semakin kecil maka kinerja perusahaan semakin baik karena akan membutuhkan waktu yang lebih pendek agar dapat mencapai titik impasnya, yang akan memberikan dampak pada kinerja harga saham yang sedang diperdagangkan. Nilai yang diperoleh dari perhitungan enterprise value multiple harus dibandingkan dengan nilai yang dihasilkan perusahaan lain dalam sektor industri yang sama yah, agar kamu sebagai investor dapat memutuskan harga saham tersebut tergolong overvalued atau undervalued. Demikian pembahasan mengenai enterprise value, metode ini merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menganalisa saham suatu perusahaan secara fundamental dan juga melakukan penilaian sebelum berinvestasi pada suatu emiten. Nah, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi saham, namun bingung untuk memulai? Yuk, berinvestasi di Ajaib. Aplikasi online yang memudahkan kamu untuk berinvestasi kapan saja dan dimana saja. Ajaib dapat kamu download langsung di smartphone milikmu, segera download yah!
- Εጁ փиψаբуվ
- Еዓаզакእврጴ зыдр
- Լезвቴтвቻж ባհ υդаξጡμакл
- ጏвунэη ажо ጸ щեшошևባቭ
- Захυζևպէр ጾጯеሿехևጡሤб οглеκխքխጨу прո
Analisasaham SIDO. Sido Muncul (SIDO) adalah perusahaan public yang bergerak di bidang produsen produk jamu herbal dan farmasi. Secara industri, perusahaan ini masuk ke pharmacy, dan pertama kali berdiri di tahun 1951. Tetapi produk jamu masuk angin, yang sekarang bernama Tolak Angin, ini sendiri sudah diracik dari tahun 1930!
Investor mengenal tiga macam gaya dalam berinvestasi saham, yakni growth, value, dan momentum. Lantas, apa saja perbedaannya?Table of Contents1. GrowthGrowth Stocks di Indonesia2. ValueValue Stocks di Indonesia3. Momentum1. GrowthSaham-saham berkategori growth stocks adalah saham yang kinerjanya diharapkan dapat tumbuh lebih cepat dibanding kinerja pasar saham dan perekonomian secara keseluruhan. Hal ini bisa terjadi mengingat pasar yang menjadi tujuan dari perusahaan tersebut juga lebih besar dari ukuran perusahaan itu dan pesaingnya yang di sektor sama dan juga masih terus berkembang. Beberapa contoh saham berkategori growth stocks adalah saham-saham perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, Facebook, dan Netflix. Tak heran, sebab hadirnya teknologi komputasi awan dan teknologi mobile mampu membantu mereka untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dengan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan perusahaan-perusahaan yang memiliki aktivitas bisnis tradisional brick-and-mortar.Perusahaan penerbit growth stocks biasanya jarang membagikan dividen kepada investor. Mereka cenderung melakukan reinvestasi labanya demi menumbuhkan bisnisnya. Sehingga, mereka bisa meraih untung lebih tinggi lagi dan bikin harga sahamnya kian berkategori growth terbaik adalah perusahaan yang mampu menciptakan dan menerapkan suatu cara yang bisa diterapkan berulang kali tiap kali ia berniat untuk masuk ke pangsa pasar baru. Contoh yang baik adalah Netflix. Perusahaan tersebut tadinya berkecimpung di bisnis penyewaan DVD sebelum akhirnya menggarap bisnis streaming film. Selain itu, Netflix juga awalnya membeli lisensi konten dari rumah produksi lain, seperti Disney, sebelum akhirnya bisa memproduksi kontennya sendiri. Dan sekarang Netflix tak hanya mampu menggaet pelanggan dari Amerika Serikat namun juga dari seluruh kalau dilihat dari pengukuran tradisional, harga-harga saham growth relatif terlihat cukup "mahal" dibandingkan saham-saham yang termasuk dalam value stocks. Acap kali, saham-saham ini pun punya rasio valuasi yang juga tinggi seperti yang ditunjukkan dari rasio harga saham per laba saham Price to Earning, harga saham per penjualan Price to Sales, dan harga saham per nilai buku Price to Book Value.Kendati demikian, tingginya nilai saham tersebut disebabkan karena "pertumbuhan" perusahaan tersebut tidak tercermin tahun ini, melainkan baru di tahun-tahun mendatang. Sebuah perusahaan biasanya jarang membukukan laba di tahun pertama lantaran harus menggelontorkan biaya signifikan untuk memasarkan produknya. Namun, bukan berarti perusahaan tersebut tak contoh yang baru setelah 14 tahun bisa membukukan laba karena perusahaan terus melakukan reinvestasi arus kasnya setiap tahun untuk mengembangkan usaha. Bahkan, rasio harga saham per laba Amazon selalu tinggi karena perusahaan selalu menawarkan bisnis baru misalnya Alexa, jasa komputasi awan, hingga Amazon Prime Video ke pasar yang beragam Rasio Price-to-Earning Amazon yang bertumbuh drastis pada 2015 lalu. Sumber TradingviewHarga saham growth stocks juga cukup tinggi apabila disandingkan dengan profitabilitas dan neraca keuangannya yang sekarang. Saat pertumbuhan perusahaan ternyatakan dan perusahaan mampu memanfaatkan peluang itu untuk terus berkembang, maka harga sahamnya tentu akan jika sebuah perusahaan tak mampu memanfaatkan pertumbuhan tersebut, maka harga saham growth stocks bisa amblas cukup dalam mengingat kinerja perusahaan ternyata tak sebanding dengan harganya yang mahal. Ini bisa terjadi, misalkan, karena perusahaan tidak mampu bersaing dengan kuat dari pendatang yang baru dan tidak bisa mempertahankan dari kasus ini adalah Nokia dan medio 2000 hingga 2005, Nokia dikenal sebagai pemain utama di pasar ponsel global. Hampir seluruh orang memiliki ponsel Nokia dan tidak ada produsen ponsel lain yang bisa menyamai pesatnya pertumbuhan perusahaan teknologi asal Finlandia tersebut. Saking apiknya kinerja keuangan Nokia, harga sahamnya bahkan pernah menyentuh rekor 55 Euro per lembar di periode harga saham Nokia kemudian terjun bebas setelah 2000 lantaran minimnya inovasi produk perusahaan. Harga saham Nokian kian terpukul pada 2005 hingga 2009, ketika Blackberry mencoba menantang dominasi Nokia di pasar ponsel global dengan mengandalkan teknologi mobile saham Blackberry pun menyentuh puncaknya pada 2009. Sayangnya, dominasi mereka pun tak bertahan lama karena Apple perlahan menggeser posisi mereka. Kini, Apple, dengan produk-produk iPhone-nya yang terbilang inovatif, masih berjaya di pasar, sementara Nokia dan Blackberry malah lenyap dari Stocks di IndonesiaDi Indonesia, Bursa Efek Indonesia BEI telah menciptakan indeks yang terdiri dari growth stocks yang bernama IDXGrowth30 sehingga investor bisa dengan mudah mengikuti kinerja saham-saham growth di Indonesia. IDXGrowth30 ini terdiri dari 30 saham yang memiliki tren pertumbuhan positif dari segi laba bersih dan pendapatan terutama apabila dibandingkan harga sahamnya, likuiditas transaksi yang cukup, serta kinerja keuangan yang kinclong. Salah satu contoh growth stocks di Indonesia adalah saham-saham bank awal 2020, investor pasar modal Indonesia keranjingan saham-saham bank mini yang berniat transformasi menjadi bank digital. Nilai saham PT Bank Jago Tbk ARTO, misalnya, berhasil terbang lebih dari 5 kali lipat dari ke per lembar pada periode tersebut. Hal ini disebabkan oleh antusiasme masyarakat ihwal aplikasi bank digital dan anggapan kuat pelaku pasar bahwa ARTO akan menjadi pemimpin bank digital utama di Indonesia mengingat ARTO adalah bagian dari ekosistem teknologi raksasa Indonesia, kinerja saham ARTO mendorong beberapa perusahaan rintisan berkelas Unicorn untuk menjajal sektor perbankan dengan mengakuisisi bank-bank mini. Kini, pelaku pasar bisa melihat betapa pesatnya pertumbuhan nilai saham seperti PT Bank MNC International Tbk BABP, PT Bank Neo Commerce Tbk BBYB, dan PT Bank Bumi Artha Tbk BNBA dalam setahun terakhir. Padahal, fundamental keuangan bank-bank tersebut tidak begitu mumpuni jika dibandingkan empat bank raksasa Indonesia, BBCA, BMRI, BBRI, dan September 2021, hype tersebut pun bubar setelah tidak ada satu pun bank digital yang mampu menunjukkan perkembangan berarti di kancah bank digital. Makanya, tak heran jika harga saham bank-bank digital amblas sekitar 40% hingga 50% dalam jangka waktu dua hingga tiga pekan sisi lain, nilai saham ARTO masih tetap kokoh mengingat perusahaan sudah meluncurkan aplikasi dan produk bank digital dengan keandalan mumpuni. Sehingga, nilai sahamnya diharapkan bisa punya pertumbuhan stabil meski investor 2. ValueValue investing adalah gaya berinvestasi yang berfokus mencari saham-saham yang harga pasarnya lebih rendah dibanding nilai intrinsiknya. Nilai intrinsik adalah nilai seharusnya dari saham tersebut terutama apabila dilihat dari segi fundamental yang mungkin sekarang sedang berbeda dari yang dihargai pasar. Di dalam value investing, investor akan menempatkan dana di saham-saham yang tengah diobral atau diremehkan oleh pelaku pasar lainnya. Penganut paham value investing percaya bahwa pelaku pasar nantinya akan mulai menyadari nilai sesungguhnya dari saham-saham tersebut dan nantinya mereka pun akan membeli saham tersebut yang mengakibatkan kenaikan harga ke tingkat seharusnya. Seperti yang diungkapkan punggawa value investing Benjamin Graham berikut"Dalam jangka pendek, pasar adalah mesin pemungutan suara. Namun, dalam jangka panjang, pasar adalah mesin penimbang."Pada umumnya, saham-saham value stocks berasal dari perusahaan besar dengan reputasi baik serta memiliki kinerja keuangan yang sudah teruji cemerlang. Mereka biasanya membayar dividen ke investor, sehingga investor bisa mendapatkan untung baik melalui pembayaran dividen atau apresiasi nilai saham. Beberapa contoh value stocks adalah saham-saham milik Bank of America Corporation BAC, JPMorgan Chase & Co. JPM, Wells Fargo & Company WFC.Untuk menemukan saham-saham yang sedang murah, investor yang menganut value investing akan menggunakan rasio-rasio berikut sebagai kuncinyaRasio harga saham terhadap laba per saham price-to-earnings atau P/E yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat dengan relatif cepat menggunakan labanya untuk "menyamai" nilai sesungguhnya dari harga saham tersebut. Sebagai contoh, satu perusahaan dengan rasio P/E 8 mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut hanya membutuhkan waktu delapan tahun untuk "menyamai" nilai sesungguhnya dari perusahaan harga saham terhadap nilai buku perusahaan price-to-book value atau PBV yang rendah berarti perusahaan tersebut memiliki nilai buku aset yang relatif lebih tinggi dibanding neraca keuangannya. Artinya, jika perusahaan tersebut harus melikuidasi asetnya, maka lebih besar kemungkinannya hasil penjualan aset-aset tersebut bisa menyamai nilai perusahaan karenanya, mencari perusahaan dengan rasio valuasi yang rendah adalah cara bagi value investor untuk "balik modal" dalam berinvestasi. Rendahnya harga saham yang dibayar investor akan memberikan mereka marjin keamanan margin of safety, sehingga mereka tak akan terkapar parah jika hal buruk terjadi di masa depan. Sebab tentu saja membeli saham pas harganya sedang mahal akan membuka kemungkinan lebih lebar bahwa harga saham akan turun sehingga investor menderita kerugian yang tidak sedikit. Value Stocks di IndonesiaBEI juga memiliki satu indeks khusus untuk merangkum kinerja value stocks IDXValue30. Indeks ini berisikan saham-saham dengan valuasi harga murah yang memiliki likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang baik. Contoh saham value stocks di Indonesia bisa dilihat di tabel berikut!Biasanya, persepsi masyarakat tentang berinvestasi di value stocks adalah berinvestasi di perusahaan-perusahaan top namun dengan valuasi kecil. Nah, valuasi yang kecil tersebut terjadi akibat merosotnya harga saham, yang biasanya disebabkan oleh siklus bisnis yang lesu atau faktor eksternal satu value stocks terbaik adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk BBNI. Baru-baru ini, valuasi saham perseroan susut dari 1,2 hingga 1,5 kali nilai Price-to-Book menjadi 0,5 kali saja. Hal itu terjadi setelah analis menurunkan peringkat saham BBNI akibat buruknya aset yang dimiliki perseroan dalam dua tahun BBNI tidak tinggal diam. Perseroan merombak manajemennya dan memperbaiki produk-produk perbankan serta aset-aset yang dimiliki pada awal 2020. Imbasnya, BBNI pun menorehkan hasil pendapatan yang kuat pada kuartal II dan III 2021 dan bahkan mengalahkan estimasi nilai saham BBNI sudah kembali terdongkrak dengan valuasi yang sudah terkerek ke 0,75 hingga 0,8 kali dari nilai MomentumMomentum investing adalah gaya investasi di mana sang investor "latah" mengikuti gerak-gerik investor lainnya dalam menjual atau membeli saham. Atau, dengan kata lain, mengikuti momentum yang sedang heboh saat ini cukup bertolak belakang dengan kaum penganut fundamental yang selalu pasang kuda-kuda menanti pergerakan harga jangka panjang. Di dalam momentum investing, investor akan beraksi mengikuti pergerakan harga jangka pendek yang disebabkan oleh aktivitas investor perlu memperhatikan beberapa indikator teknikal penting jika kamu ingin melancarkan aksi momentum investing. Salah satu indikator yang populer digunakan adalah Moving Average MA, yakni indikator yang menggambarkan rerata harga penutupan saham dalam satu periode lebih mudah memahaminya, Sobat Cuan bisa melihat contoh dari grafik harga saham Tesla berikut iniDari grafik di atas, Sobat Cuan bisa melihat MA dari saham Tesla selama 30 hari 30-days MA sejak Desember 2020 hingga September 2021. Jika harganya berada di atas MA, maka tren harga saham Tesla akan meningkat. Sebaliknya, jika harga saham Tesla berada di bawah MA, maka tren harga menunjukkan itu, kamu juga perlu memanfaatkan tipe-tipe order lanjutan demi mengontrol waktu masuk dan keluar pasar. Limit order, misalnya, memungkinkan kamu untuk memaksimalkan profit dengan memanfaatkan volatilitas harga aset untuk masuk atau keluar pasar. Sementara itu, stops akan memungkinkan kamu untuk keluar-masuk pasar ketika terdapat pergerakan harga yang signifikan.
Nilaitotal saham tresuri adalah: Saham tresuri = 100.000 x Rp 15.000,- = Rp ,- Pada tanggal 5 Desember, 20.000 lembar saham tresuri dijual dengan harga Rp 17.500,- per lembar. Model Diskonto Dividen Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan
Salahsatu kriteria yang umum digunakan adalah price to book value (PBV). PBV membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan. Perbandingan atau rasio ini memberikan gambaran apakah harga saham saat ini mahal atau murah.
Salahsatu contoh aset berisiko adalah saham. Misalnya kita hari ini membeli saham perusahaan tertentu, kita tidak tahu pasti berapa return aktual yang akan diperoleh di masa yang akan
Sekuritasyang ada di pasat ekuitas adalah saham biasa, saham preferen, bukti right, dan waran. Namun sekuritas yang paling banyak dijumpai di pasar ekuitas adalah saham biasa. 3-21 Perhitungan indeks harga saham BEI menggunakan rata – rata tertimbang dari nilai pasar (market value weighted average index). Nilai pasar atau kapitalisasi
PortalInvestasi adalah media online yang menyediakan informasi seputar investasi (saham, emas, reksadana, forex, cryptocurrency), bisnis, dan keuangan. Portal Investasi diperuntukkan untuk semua pihak, baik awam maupun profesional seperti calon investor, investor, pemilik bisnis, wirausahawan yang tertarik dengan investasi dan bisnis.
Jadicarilah saham yang memiliki nilai DER tidak lebih dari 1. DY (Dividen Yield), Dividen Yield adalah nilai dividen per lembar saham dibagi harga pasar saham. Carilah saham yang deviden yield nya cukup besar karena ini mengidikasikan bahwa perusahaan tsb punya laba bersih yg stabil. Ingat sebaiknya deviden yield minimal sebesar 3 %.
PC5jYA. 12eht22g9s.pages.dev/34412eht22g9s.pages.dev/19112eht22g9s.pages.dev/34312eht22g9s.pages.dev/23712eht22g9s.pages.dev/27112eht22g9s.pages.dev/42612eht22g9s.pages.dev/2712eht22g9s.pages.dev/446
top value saham adalah