ANTARA FOTO/Saptono AKTIVITAS perdagangan dari sektor hasil hutan sepanjang 2018 tercatat menyumbangkan devisa negara senilai US$12,17 miliar. Angka itu merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan sektor hasil hutan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. "Ini membuktikan bahwa sektor kehutanan bukan lah sunset industri karena pada 2018 industri ini mampu mencatatkan rekor tertinggi," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia APHI Purwadi Soeprihanto melalui keterangan pers yang diterima, Selasa 1/1. Baca Juga Pulau Laut Sentra Buah Lokal dan Hasil Hutan Non-Kayu Menurutnya, kontribusi devisa tersebut merupakan buah dari pergeseran penggunaan bahan baku untuk industri kehutanan dari hutan alam ke hutan tanaman industri HTI. Dengan pergeseran tersebut, lanjutnya, bisnis sektor kehutanan akan semakin berkembang dan kelestarian hutan terjamin. "Besaran jumlah bahan baku kayu industri kehutanan pada 2018 sebanyak 37 juta m3 bersumber dari HTI dan hanya tinggal 5,6 juta m3 yang bersumber dari hutan alam," ungkapnya. Hal lain yang mendorong bisnis sektor kehutanan menurutnya ialah kebijakan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK untuk meningkatkan produktivitas kayu dari hutan alam dengan teknik silvikultur intensif. Dengan teknik itu, produktivitas kayu dalam suatu areal dapat meningkat, sehingga mengakibatkan luasan areal hutan alam yang dieksploitasi semakin kecil.OL-5 Baca Juga Konsumsi Sayur dan Buah Secara Seimbang 👤Putra Ananda 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2249 WIB Seharusnya dalam satu piring terdiri dari 50 persen sayur dan buah serta 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan... FT UI dan University of Birmingham Inggris Kerja Sama Program Double Degree 👤Abdillah M. Marzuqi 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2234 WIB KOLABORASI dan jejaring untuk mendukung internasionalisasi perguruan tinggi di Indonesia terus dikembangkan oleh Fakultas Teknik... Hati-Hati! Begini Efek Buruk Polusi Udara Pada Kesehatan Kulit 👤Ghani Nurcahyadi 🕔Rabu 14 Juni 2023, 2138 WIB kulit yang terpapar polutan seperti partikel debu, gas buang kendaraan bermotor, dan polutan industri dapat mengalami peningkatan...
Sumberhutan di tanah Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) sangat beraneka ragam antara lain ; • Kayu dengan AAC minimum sekitar 3,9 juta meter kubik. • Rotan dengan daya produksi 19, 3 Kg/Ha. • Minyak kayu putih (120.000 ha) daya produksi 2 ton/Ha.
Pengamat energi Komaidi Notonegoro. Foto; IST Peningkatan harga minyak mentah dalam beberapa waktu terakhir, berdampak terhadap meningkatnya nilai impor migas. Badan Pusat Statistik BPS melaporkan impor migas Indonesia pada Ju ni 2021 meningkat sebesar 239,38% year on year yoy. Konsekuensinya, kebutuhan devisa impor migas pada periode yang sama juga terpantau meningkat. Meningkatnya kebutuhan devisa impor migas berpotensi memberi dampak negatif terhadap perekono mian secara keseluruhan. Naiknya kebutuhan devisa impor, berpotensi mendorong terjadinya defisit neraca dagang dan depresiasi nilai tukar rupiah. Selain itu, meningkatnya kebutuhan devisa impor juga berpotensi menambah kebutuhan anggaran subsidi di APBN. Sementara bagi sektor riil, kenaikan tersebut berpotensi menurunkan daya saing barang dan jasa yang diproduksikan. Bagi Pertamina, peningkatan harga minyak yang disertai meningkatnya volume dan nilai impor migas berpotensi memberikan dampak negatif terhadap segmen usaha hilir Pertamina terutama yang terkait dengan kegiatan usa ha niaga BBM. Ketika harga mi nyak meningkat, biaya penyediaan BBM oleh Pertamina juga meningkat. Apalagi jika minyak mentah dan/atau BBM tersebut dipenuhi dari kegiatan impor. Pasal 28 ayat 2 UU No 22/2001 mengamanatkan bahwa penetapan harga jual BBM di dalam negeri menjadi kewenangan negara dan oleh karenanya diamanatkan agar diintervensi oleh pemerintah. Dalam implementasinya, harga jual BBM yang ditetapkan oleh pemerintah seringkali lebih rendah dari harga wajar. Akibatnya, ketika harga minyak mentah mengalami kenaikan, Pertamina sebagai pelaksana penugasan harus menanggung kerugian akibat selisih harga wajar dan harga penetapan pemerintah. Panas Bumi dan Devisa Impor Migas Studi ReforMiner menemukan bahwa Indonesia berpotensi dapat mengurangi kebutuhan devisa impor migas melalui pemanfaatan panas bumi. Data menunjukkan Indonesia memiliki potensi panas bumi sekitar MW, terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Pemanfaatan panas bumi tersebut dapat menjadi instrument untuk mengurangi kebutuhan BBM di sektor pembangkitan listrik. Dengan berkurangnya kon sumsi BBM untuk pembangkit listrik, kebutuhan devisa impor migas juga akan berkurang. Pemanfaatan panas bumi untuk menggantikan PLTD, pembangkit listrik yang selama ini menggunakan BBM jenis solar, akan berdampak terhadap berkurangnya konsumsi solar. Dampak selanjutnya, akan terjadi penghematan de visa impor migas. Berdasarkan Statistik PLN 2020, kapasitas terpasang PLTD di Indonesia saat ini sebesar MW. PLTD tersebut terdistribusi di wilayah Luar Ja wa sebesar MW dan di wilayah Jawa sebesar 480,31 MW. Berdasarkan sejumlah referensi, untuk membangkitkan 1 MW PLTD paling tidak diperlukan se kitar 47,30 barel BBM per hari. Karena itu, jika mengacu pada kapasitas PLTD Indonesia yang ter catat sebesar MW tersebut diperlukan sekitar 93,34 juta barel BBM per tahun yang digunakan untuk memproduksikan listrik dari PLTD. Mengacu pada harga minyak mentah saat ini yang berada pada kisaran US$ 70 per barel, serta jika seluruh BBM diimpor, maka kebutuhan devisa impor migas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan BBM untuk PLTD di Indonesia lebih dari US$ 6,53 miliar untuk setiap tahunnya. Penghematan devisa impor migas secara riil dapat diperoleh de ngan menggantikan produksi listrik PLTD dengan listrik panas bumi. Karena itu, untuk jangka pendek penghematan hanya akan dapat diperoleh ketika di wilayah di mana PLTD tersebut dibangun juga telah terdapat pembangkit listrik panas bumi atau PLTP yang telah berproduksi. Data Statistik PLN 2020 menunjukkan saat ini terdapat MW PLTD yang dikelola PLN tersebar di wilayah yang juga telah terdapat PLTP yang sudah ber operasi. Berdasarkan kondisi yang ada tersebut, pemerintah me lalui PLN dapat melakukan pengurangan kebutuhan devisa melalui substitusi kegiatan operasional pembangkit-pembangkit PLTD tersebut dengan PLTP. Tahapan yang diperlukan selanjutnya adalah kemauan politik dari para stakeholder pengambil kebijakan bersedia untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan PLTD atau tidak. Simulasi ReforMiner menemukan, jika PLN dapat menyubstitusi produksi listrik dari PLTD tersebut menggunakan PLTP, negara berpotensi mendapat penghematan devisa impor migas lebih dari US$ 1,67 miliar untuk setiap tahunnya. Karena itu pemanfaatan panas bumi pada dasarnya tidak sekadar menyangkut bagaimana memproduksikan energi, tetapi juga memiliki irisan dengan aspek ekonomi Indonesia. Pemanfaatan panas bumi memiliki kontribusi penting terhadap perekonomian Indonesia. Untuk sisi moneter, pemanfaatan panas bumi berpotensi memperbaiki ne raca dagang dan stabilitas nilai tukar rupiah akibat berkurangnya kebutuhan devisa impor migas. Pe manfaatan panas bumi juga berpotensi memberikan dampak positif terhadap kondisi fiskal di APBN. Hal tersebut karena substitusi PLTD dengan produksi listrik dari pa nas bumi berpotensi mengurangi be saran anggaran subsidi listrik di APBN. Mencermati bahwa struktur ekonomi Indonesia saat ini masih relatif tergantung terhadap impor bahan baku dan bahan penolong, maka pemanfaatan panas bumi dapat membantu memperbaiki daya saing produksi barang dan jasa dalam negeri. Berkurangnya de visa impor migas akibat peman faatan panas bumi dapat membantu memperkuat nilai tukar rupiah. Dampak ikutannya, secara relatif impor bahan baku dan bahan penolong menjadi le bih murah. Sehingga daya saing produksi barang dan jasa di dalam negeri secara relative akan meningkat. Berdasarkan temuan dan permasalahan yang ada tersebut, dapat dikatakan bahwa pengembangan dan pemanfaatan panas bumi yang saat ini baru sekitar 7% dari total potensi yang dimiliki Indonesia perlu untuk ditingkatkan. Bagi Indonesia, pengembangan dan pemanfaatan panas bumi memiliki arti yang lebih luas dari sekadar untuk mendapatkan pasokan energi. Pengembangan dan peman faatan panas bumi juga akan merefleksikan bagaimana level ke hidupan sosial dan ekonomi Indonesia. Penghematan devisa impor migas pada dasarnya hanya sebagian kecil dari manfaat yang akan diperoleh dari pengembangan dan pemanfaatan panas bumi. Bagi Indonesia, pengembangan dan pemanfaatan panas bumi pada dasarnya bagian dari kehidupan itu sendiri. * Direktur Eksekutif ReforMiner Institute dan Pengajar Program Magister Ilmu Ekonomi Editor Gora Kunjana gora_kunjana Dapatkan info hot pilihan seputar ekonomi, keuangan, dan pasar modal dengan bergabung di channel Telegram "Official Lebih praktis, cepat, dan interaktif. Caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS PemerintahIndonesia merupakan net importir minyak bumi, ini menyebabkan banyak devisa Indonesia yang digunakan untuk impor minyak, Untuk mengurangi eksposur minyak bumi terhadap Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan Bio Solar B30, apa itu? Bagaimana mekanismenya, dan yang terakhir dan isu paling hangat saat ini benarkah B30 menyebabkan kelangkaan minyak goreng di Indonesia?. JAKARTA, – Devisa adalah istilah yang erat kaitannya dengan ekonomi sebuah negara. Lalu, apa itu devisa? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, apa yang dimaksud dengan devisa adalah salah satu alat dan sumber pembiayaan bagi bangsa dan negara. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK, devisa negara adalah kumpulan dana yang dihimpun pemerintah atau bank sentral lewat upaya jual beli mata uang tertentu guna mempengaruhi kurs valuta. Baca juga Jadi Korban Robot Trading dan Binary Option? Hubungi Nomor Ini Secara sederhana, devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Dalam pengertian lain, devisa adalah alat pembayaran antarnegara yang dapat diterima oleh dunia internasional. Jika devisa suatu negara selalu bertambah, kegiatan ekonomi di negara tersebut berkembang. Dikutip dari "Modul Pembelajaran SMA Ekonomi" oleh Sri Nur Mulyati, devisa adalah alat yang dapat dipergunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Contoh devisa Contoh dari devisa adalah dapat berupa mata uang asing valuta asing, sejumlah emas, dan surat-surat berharga. 1. Mata uang asing Mata uang asing atau valuta asing ini menjadi contoh devisa yang paling kerap digunakan dalam proses transaksi pembayaran di dunia internasional. Meski demikian, tidak semua mata uang asing dapat dijadikan nilai devisa negara. Baca juga Penyesuaian Harga BBM Nonsubsidi Jaga Pasar Domestik dari Kelangkaan Suplai Di negara kita, mata uang asing yang dapat dijadikan sebagai nilai devisa adalah mata uang Dollar Amerika, Yuan Tiongkok, Euro negara Eropa, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris. 2. Sejumlah emas Selain valuta asing, emas juga dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam proses transaksi pembayaran Internasional. Namun, tidak semua emas dapat digunakan. Hanya yang berbentuk batangan saja yang dianggap sah dianggap sebagai devisa. Pembayaran devisa yang menggunakan emas batangan, nilainya harus setara dengan nilai barang yang akan dibeli. Selain itu, pembayaran devisa yang menggunakan emas juga harus mendapatkan izin dari pemerintah terlebih dahulu. 3. Surat berharga Surat-surat berharga yang dimaksud adalah yang memiliki nilai berharga dan diterbitkan oleh pemerintah. Bentuk dari surat-surat perintah ini dapat berupa SDR, Cable Order, TC, hingga Wesel. Baca juga Ini 4 Perusahaan Pemenang Lelang 4 Wilayah Kerja Migas Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. Fungsi devisa Keberadaan devisa adalah sangat mempengaruhi sektor ekonomi dalam suatu negara. Secara umum, fungsi devisa adalah untuk alat pembayaran dalam transaksi internasional saja. Meski demikian, fungsi lain dari devisa adalah sebagai berikut Alat pembayaran dalam perdagangan internasional Sumber pendapatan negara Alat pembiayaan hubungan internasional Alat pembayaran utang luar negeri Manfaat devisa Bagi sebuah negara, manfaat dari devisa adalah sebagai berikut Membantu pembayaran utang luar negeri Membiayai berbagai kegiatan termasuk perdagangan yang ada di luar negeri Membayar biaya dinas para pejabat ke luar negeri Mengakomodasi atlet yang hendak bertanding di luar negeri Membantu proses pengadaan barang dari dan ke luar negeri Baca juga ADB Siap Bantu RI Bangun IKN Nusantara Sumber devisa Dikutip dari laman sumber belajar kemdikbud, sebagian besar sumber devisa adalah berasal dari para tenaga kerja indonesia TKI yang bekerja di luar negeri. Karena itu, para TKI ini dijuluki sebagai pahlawan devisa. Namun begitu, sumber devisa negara adalah tidak hanya dari para TKI saja. Melainkan bersumber dari kegiatan-kegiatan internasional seperti kegiatan ekspor barang dan jasa. Adapun beberapa sumber devisa adalah sebagai berikut 1. Kegiatan ekspor barang dan jasa Salah satu sumber devisa negara adalah dari kegiatan ekspor barang dan jasa. Sebuah negara yang melakukan kegiatan ekspor barang dan jasa ke luar negeri, tentu saja akan menghasilkan banyak keuntungan, salah satunya adalah devisa akan menjadi semakin besar. Baca juga PLN Prediksi Kebutuhan Listrik MotoGP Mandalika Naik 40 Persen Dibanding Saat World Superbike 2. Kegiatan pariwisata Kegiatan ini berkaitan dengan contoh devisa yakni valuta asing. Dalam kegiatan pariwisata, terutama para turis luar negeri, nantinya akan menukarkan mata uang negaranya dengan mata uang negara yang tengah dikunjungi tersebut. Ketika proses penukaran mata uang tersebut, pasti akan terdapat pemotongan nilai tertentu. Nah, nilai tertentu tersebut dapat menjadi sumber devisa untuk suatu negara. Kondisi pariwisata tentu akan berpengaruh pada sumber devisa di suatu negara. Semakin bagus pariwisata, akan semakin banyak turis yang datang, maka akan semakin banyak pula devisa negara yang didapatkan. 3. Utang luar negeri Bagi negara berkembang, biasanya melakukan pinjaman uang kepada negara lain. Nah, pinjaman dari luar negeri tersebut nantinya akan tercatat sebagai devisa. Baca juga Harga Pangan Melesat, Tarif PPN Tetap Naik Mulai Bulan Depan Meskipun pinjaman tersebut akan dikembalikan, tetapi utang luar negeri dapat disebut sebagai sumber devisa juga. Freepik devisa adalah semua barang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran antar negara dan diakui oleh dunia internasional. 4. Imbalan atas jasa di luar negeri Jasa yang dimaksud adalah jasa perbankan, jasa pengiriman barang, hingga jasa pelabuhan kapal laut. Negara yang mengandalkan jasa-jasa tersebut tentu saja akan mendapatkan imbalan yang nantinya dapat dijadikan sebagai sumber devisa. 5. Bantuan, hibah, atau hadiah dari luar negeri Dalam dunia internasional, antar negara satu ke negara lain biasa memberikan bantuan, hibah, hingga hadiah untuk tujuan tertentu. Bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan tersebut apabila berbentuk uang, nantinya dapat menjadi sumber devisa negara. Namun, apabila bantuan, hibah, atau hadiah yang diberikan berbentuk barang, maka dapat dijadikan langkah penghematan devisa karena negara tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli barang tersebut. Baca juga Akuisisi EMA, CENT Punya Menara Telekomunikasi 6. Pungutan bea masuk Contoh lain dari sumber devisa adalah pungutan bea masuk. Pungutan bea masuk adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk berbagai barang yang datang dari luar negeri. Semakin banyak barang yang datang dari luar negeri, maka akan semakin banyak pula pemungutannya, sehingga dapat menjadi sumber devisa di suatu negara. Demikian penjelasan mengenai apa itu devisa, contoh devisa, fungsi, manfaat dan sumber devisa di suatu negara. Dengan demikian, apa yang dimaksud dengan devisa adalah semua barang yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran antarnegara, serta dapat diterima oleh dunia internasional. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. MenurutP. 19/Menhut-II/2009 strategi pengembangan HHBK dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan pada hasil hutan kayu, meningkatkan pendapatan masyarakat hutan dari HHBK, menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kawasan hutan, meningkatkan devisa sektor kehutanan bukan kayu dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor kehutan dari komoditas bukan kayu.Perananhasil hutan selalu lebih tinggi untuk menghasilkan devisa, terutama pada negara yang baru berkembang dan berbasis pada sumberdaya, karena hutan pada awal perkembangan ekonomi suatu negara sangat mudah dipanen (biaya eksploitasinya rendah. Dukungan lainnya adalah banyak kegiatan yang dibiayai langsung dari hasil kayu tebangan untukEkspor adalah kegiatan ekonomi dimana pengusaha memasarkan produk dalam negeri atau lokal ke negara-negara lain dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan. Selain memperoleh keuntungan, ekspor juga memiliki manfaat lain seperti memperluas pasar produk dalam negeri, menambah devisa negara, dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Produk yang diekspor dapat berupa barang migas dan nonmigas. Barang migas adalah barang-barang yang berasal dari hasil tambang berupa minyak dan gas, sedangkan produk nonmigas adalah produk yang tidak termasuk ke dalam hasil tambang seperti produk hasil perkebunan, perikanan, industri, dan lain-lain. Indonesia mengekspor berbagai jenis produk nonmigas ke negara-negara lain dengan tujuan memperluas pasar usaha. Ditambah lagi, dengan melakukan kegiatan ekspor, sobat dapat menjual produknya dengan nilai jual yang lebih tinggi di negara lain. Produk nonmigas yang diekspor pun sangat beragam. Jenis Produk Ekspor NonMigas Indonesia Nah buat kamu yang ingin mencari referensi mengenai produk apa saja yang dihasilkan oleh Indonesia dan banyak di ekspor ke luar negeri, sebagai penambah devisa negara di bidang selain minyak dan gas alam, berikut akan dibahas berbagai contoh barang ekspor nonmigas Indonesia. Baca juga Contoh Barang Kebutuhan Sandang, Pangan dan Papan1. Batu bara Batu bara merupakan produk nonmigas unggul yang sangat banyak diekspor ke negara lain. Nilai ekspor komoditas batu bara mencapai US$ 20,63 miliar pada tahun 2018. Jumlah ini setara dengan 289 triliun dalam rupiah. Alasan yang menjadikan batu bara menjadi produk nonmigas andalan untuk diekspor adalah kegunaannya yang sangat krusial sebagai sumber energi dalam membangkitkan listrik dan bahan bakar pokok dalam proses pembuatan baja dan semen. 2. Minyak sawit CPO Produk nonmigas yang paling banyak diekspor kedua adalah minyak sawit. Nilai ekspor komoditas ini mencapai US$ 17,89 miliar. Hal ini tidak terlalu mengherankan karena seperti yang diketahui, kebun kelapa sawit membentang luas di berbagai daerah di Indonesia. Minyak sawit sendiri banyak digunakan untuk bahan baku pembuatan minyak goreng, bahan baku atau campuran untuk pembuatan bahan bakar, pembuatan oli atau pelumas, bahan pembuatan makanan, pembuatan kosmetik, cat, pembersih, dempul, dan lain-lain. Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang terkenal di mata dunia. Dalam beberapa dekade terakhir, sobat kosngosan pastinya sudah tahu bahwa perkembangan produksi kelapa sawit semakin naik drastis. Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Gapki, per tahun Indonesia dapat menghasilkan paling tidak sekitar 40 juta ton kelapa sawit sejak tahun 2000. Beberapa negara tujuan ekspor Indonesia antara lain RRT, India, Pakistan, Malaysia dan Belanda. 3. Pakaian Sedikit mengejutkan, ternyata pakaian merupakan barang ekspor nonmigas terbesar ketiga di Indonesia. Negara tujuan utama ekspor pakaian jadi Indonesia adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor yang mencapai US$ 3,76 miliar. Jumlah ini setara dengan 50% dari keseluruhan ekspor pakaian jadi. Negara-negara lain yang menjadi pasar pakaian jadi Indonesia adalah Jepang, Jerman, Korea Selatan, Inggris, Australia, Tiongkok, Belgia, Kanada, Uni Emirat Arab, dan lain-lain. 4. Bahan Baku Karet Indonesia merupakan salah satu produsen dan eksportir karet terbesar di dunia. Daerah-daerah yang paling banyak memproduksi karet adalah Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Kegunaan karet sendiri pastinya sobat kosngósan sudah tahu, yaitu untuk pembuatan berbagai produk, baik produk industri maupun produk rumah tangga. Nilai ekspor karet mencapai angka US$ 56,6 juta. Indonesia sendiri merupakan produsen karet terbesar nomor dua di dunia. Dalam perkembangannya, suplai karet untuk pasar global semakin meningkat. Kebanyakan, provinsi penghasil karet di Indonesia berasal dari Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat. Hal ini juga didukung oleh total luas perkebunan karet yang meningkat dengan stabil dalam beberapa dekade terakhir. 5. Biji Kopi Sobat kosngosan suka kopi? Komoditi ini merupakan minuman yang banyak diminati orang dari berbagai belahan dunia. Indonesia memproduksi berbagai jenis kopi dan mengekspornya ke negara-negara lain. Lima jenis kopi yang banyak diekspor adalah kopi arabika toraja asal Sulawesi Selatan, kopi arabika kintanami, kopi arabika flores bajawa, kopi arabika gayo, dan kopi luwak. Beberapa negara yang menjadi pasar kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, Arab, dan negara-negara di belahan Eropa. Nilai ekspor kopi Indonesia mencapai angka US$ 44,7 juta. Dalam kelompok komoditi agrikultur, kopi memegang peringkat lima besar dalam komoditas ekspor Indonesia. Kopi banyak dikirim ke berbagai negara di dunia. Di Indonesia sendiri, biji kopi hanya tumbuh menjadi tiga macam. Yaitu biji kopi robusta, biji kopi liberika, dan biji kopi arabika. Dalam dunia ekspor, biji kopi robusta merupakan komoditi yang paling banyak di produksi dan memiliki peranan penting bagi komoditas ekspor Indonesia. 6. Tembakau Tembakau merupakan bahan baku untuk membuat rokok. Indonesia mengekspor tembakau ke berbagai negara. Mereka adalah Amerika Serikat dengan jumlah ton, Sri Langka sekitar ton, Belgia sekitar 992,7 ton, Belanda sekitar 871,9 ton, dan Republik Dominika sekitar 753,3 ton 2017. Ekspor yang cukup tinggi ini didukung oleh lima daerah di Indonesia dengan produksi tembakau terbaik yaitu Temanggung, Deli, Lombok, Jember, dan Madura. Beberapa negara yang mengimpor tembakau dari Indonesia adalah Amerika Serikat, Sri Langka, Belgia, Belanda dan Republik Dominika. Dalam pengolahannya sendiri, tembakau merupakan bahan baku utama dalam pembuatan rokok. 7. Biji Nikel Nikel dikenal sebagai jenis logam yang tahan terhadap korosi. Pemanfaatan nikel dapat dilihat dari produksi barang – barang seperti stainless steel, magnet, baterai isi ulang dan lain sebagainya. Hal ini membuat permintaan terhadap produksi nikel makin meningkat dalam perkembangannya. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor nikel bagi Indonesia adalah Jepang, China, Australia dan Yunani. 8. Produksi Hasil Laut Indonesia terkenal sebagai negara dengan kekayaan laut yang melimpah. Hasil perikanan nya telah diterima sekitar 158 negara di dunia dan mampu bersaing di pasar global. Buat sobat kosngosan yang punya orangtua nelayan, bersyukurlah, karena memang hasil laut kita itu, hasil laut Indonesia yang juga ikut di ekspor antara lain udang, tuna, rumput laut, rajungan, cumi – cumi, dan gurita. Beberapa pasar ekspor yang menjadi tujuan adalah Amerika Serikat, diikuti oleh Tiongkok, Hongkong, Taiwan, Italia, Singapura, Vietnam, Jepang dan Thailand. 9. Kayu dan Furnitur Industri kayu dan furniture termasuk dalam lima industri besar dengan nilai pertumbuhan terbesar di tahun 2019. Mengingat pada tahun – tahun sebelumnya, industri furniture mengalami pencapaian yang cukup baik. Dengan ini, Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan daya saing dalam sektor furniture dengan penjaminan tersedianya bahan baku yang berkualitas. 10. Tekstil dan Produk Tekstil Tesktil dan produk tekstil memilki peluang yang besar dan berdaya saing tinggi dalam peningkatan ekspor di pangsa pasar dunia. Paling tidak untuk saat ini, tekstil telah mencapai 100 negara tujuan ekspor di belahan dunia. Mengingat kemampuan produsen Indonesia yang cukup ahli dalam bidang penelitian dan pengembangan, penguasaan mesin dan alat – alat modern serta desain dan mutu produk yang tinggi mendukung daya saing produk yang semakin ekslusif dalam pasar Internasional. 11. Pulp dan Kertas Daya saing komoditas ekspor pulp dan kertas sangat tinggi dalam pasar global, hal ini didukung oleh tersedianya bahan baku di tanah air yang cukup banyak yaitu kayu. Selain itu juga didukung oleh mesin dan peralatan yang mutakhir. Menurut para ahli, beberapa tujuan ekspor pulp dan kertas di dominasi oleh negara – negara di Asia. 12. Minyak Atsiri Minyak atsiri merupakan bahan baku utama pembuatan parfum. Selain itu, minyak ini juga dipergunakan sebagai bahan baku dalam industri kosmetika, farmasi, dan aromaterapi. Indonesia sendiri merupakan penghasil terbesar nomor dua dengan sekitar 40 jenis minyak atsiri yang telah di kenal dan 12 diantaranya telah dijual ke pasar Internasional. 13. Kayu Manis Indonesia terkenal dengan jenis tanaman rempahnya. Kayu manis termasuk salah satu produk unggulan yang mampu menembus pasar ekspor setelah cengkeh dan pala. Salah satu kayu manis yang umum di budidayakan di Indonesia adalah jenis Cinnamomum Burmanni yang banyak tersebar di daerah Sumatera Barat dan Jambi. Dari tahun ke tahun, permintaan kayu manis terus mengalami peningkatan terutama dari konsumen di Eropa. 14. Ekspor Kulit Beberapa produk berbahan kulit milik Indonesia telah banyak diekspor ke berbagai negara seperti Vietnam dan Tiongkok. Sobat kosngosan pastinya punya dompet atau sepatu kulit, bukan? Selain itu, ada juga produk tas tangan kulit, pakaian dan aksesori yang terbuat dari kulit samak dan sarung tangan. Beberapa produk tersebut merupakan produk unggulan yang cukup diminati di pasar global. 15. Pakaian Jadi Salah satu tujuan pasar utama pakaian jadi Indonesia adalah Amerika Serikat yang disusul dengan Jepang dan Jerman. Ekspor pakaian jadi ini memegang tiga urutan terbesar dalam ekspor nonmigas setelah batu bara dan minyak sawit. Meski begitu, industri pakaian jadi juga masih berkaitan erat dengan industri tekstil yang dalam perkembangannya memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekspor di Indonesia. 16. Produk Elektronika Pemerintah terus berupaya menggencarkan ekspor produk ini ke berbagai negara terutama di tengah terjadinya penurunan impor. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kinerja neraca perdagangan di sektor tersebut. Beberapa produk elektronik yang terus didorong adalah air purifier yang dalam masa percobaan nya diupayakan mampu menembus pasar Amerika dan mesin cuci yang tengah menjajaki pasar di Nigeria. 17. Besi dan Baja Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik BPS, ekspor komoditas nonmigas naik cukup tinggi salah satunya yaitu peningkatan besi dan baja. Negara – negara tujuan ekspor produk ini banyak di ekspor ke China, Korea Selatan dan Taiwan. Adapun kenaikan nilai ekspor untuk besi dan baja mampu mencapai angka yang sangat tinggi, yaitu sekitar USD 130 juta. 18. Tanaman Hias Ternyata, bisnis tanaman hias justru sangat diminati di wilayah – wilayah mancanegara. Dikutip dari website Kementerian Pertanian RI, jumlah ekspor tanaman hias pada periode Januari – April 2019 yaitu sebesar 1470 ton. Beberapa jenis tanaman hias yang terkenal adalah tulip, anggrek, krisan, melati, lily, mawar, flamboyant, heuchera dan lainnya. 19. Lada Hitam Lada hitam banyak diekspor ke negara – negara seperti Vietnam, Amerika Serikat, India, Singapura, dan Spanyol. Umumnya, daerah penghasil lada hitam terbesar di Indonesia adalah Sumatera Selatan yang tercatat melejit pada bulan Maret sebesar 200 persen dibanding bulan sebelumnya. 20. Jagung Dalam sektor pertanian, jagung merupakan salah satu hasil produksi yang mampu menembus pasar ekspor. Sebagaian sobat kósngosan yang tinggal di Indonesia timur juga terbiasa menjadikan jagung sebagai makanan pokok. Negara tujuan utama pengiriman jagung ini adalah Filipina yang dalam catatannya dilepas oleh Gorontalo sekitar ton pada Juni 2020. Hal ini memperlihatkan kinerja ekspor yang cukup baik dalam sektor pertanian Indonesia. 21. Tanaman obat aromatik dan rempah-rempah Daftar tanaman obataromatik dan rempah-rempah yang dipasarkan ke negara lain oleh Indonesia adalah jahe, kunyit, minyak atsiri, lada, kayu manis, pala, vanili, dan cengkeh. Indonesia memang dikenal sebagai negara yang sangat kaya akan rempah-rempah, sehingga wajar saja jika Indonesia bisa mengekspor rempah-rempah dalam jumlah yang besar. Negara-negara yang menjadi pasar tanaman obat aronatik dan rempah-rempah Indonesia adalah Pakistan, Amerika Serikat, Thailand, India, Singapura, Belanda, China, Bangladesh, Vietnam, dan lainnya. 22. Tanaman Hias Di Indonesia dapat ditemukan banyak sekali jenis tanaman hias. Hal ini pun menjadikan Indonesia sebagai salah satu eksportir tanaman hias di dunia. Contoh tanaman hias yang dapat ditemukan di Indonesia dan sudah sering diekspor adalah bunga tilansia, bunga sain polia, aglonema, calonco, anggrek, krisan, tulip, melati, dracaena, heuchera, mawar, lily, flamboyan, dan lain-lain. Tanaman hias Indonesia sudah diekspor ke kurang lebih 30 negara. Mereka adalah Singapura, Malaysia, China, Jepang, Korea Selatan, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Kuwait, Hongkong, Taiwan, Thailand, Vietnam, Kanada, dan negara lainnya. 23. Udang dan Lobster Udang merupakan makanan laut yang banyak digemari orang dari berbagai kalangan di belahan dunia. Sehingga tidak heran jika permintaan terhadap udang selalu tinggi di pasaran. Indonesia dengan laut yang membentang luas di berbagai daerah sudah lama melakukan ekspor udang ke berbagai negara. Daerah-daerah penghasil udang dan lobster terbesar di Indonesia adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung. Sedangkan negara-negara yang memasok udang dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, China, Spanyol, Korea Selatan, Perancis, Taipei, Belgia, Singapura, Rusia, Portugal, Denmark, Inggris, Swiss, dan negara lainnya. 24. Ikan Tuna Indonesia merupakan salah satu eksportir ikan tuna terbesar di dunia. Amerika Serikat adalah peminat terbesar yang mengimpor ikan tuna dari Indonesia sebanyak 150/000 ton pada tahun 2017 silam. Jenis-jenis ikan tuna yang ditangkap Indonesia untuk diperdagangkan dan diekspor adalah ikan tongkol, tuna mata besar, sirip biru, dan tuna alalunga. Selain Amerika Serikat, beberapa negara yang juga meminati tuna dari Indonesia adalah Jepang, Australia, Hongkong, Singapura, dan Korea Selatan. 25. Pupuk Pertanian Ekspor pupuk Indonesia mencapai angka ton tercatat hingga April 2020. Indonesia mengekspor pupuk kebanyakan ke negara-negara Asia yakni Filipina, Jepang, Vietnam, Thailand, India, Taiwan, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan China. Negara di luar Asia yang meminati dan menjadi pasar ekspor pupuk Indonesia adalah Amerika Serikat, Australia, Meksiko,Chile, Afrika Selatan, Kolombia, dan Mesir. Jenis pupuk yang biasanya paling banyak diekspor adalah pupuk urea, NPK, Amoniak, serta ZA. 26. Semen Semen merupakan produk nonmigas yang sering digunakan dalam proses pembangunan berbagai jenis bangunan. Pastinya sobat kosngosan juga tahu Indonesia punya pabrik semen terbaik. Selain melakukan penjualan domestik, Indonesia juga mengekspor semen ke negara-negarra lain dengan jumlah yang cukup besar. Bahkan, pada April tercatat bahwa ekspor semen Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sekitar 26,5% atau setara dengan 1,46 juta ton. Negara-negara tujuan ekspor semen Indonesia adalah Bangladesh, India, Sri Lanka, Maladewa, Filipina, Timor Leste, dan negara-negara lainnya. 27. Kakao Cokelat Dalam perkembangannya, industri kakao semakin diminati di pasar Internasional. Kakao dapat diolah menjadi berbagai macam produk makanan dan minuman berbasis coklat diantaranya seperti permen coklat, wafer, roti, biscuit, dan es krim. Hal ini membuat pemerintah terus mengupayakan peningkatan produksi kakao, selain untuk memenuhi tingginya permintaan dalam negeri namun juga untuk menangkap peluang ekspor di pasar Uni Eropa. 28. Biji Alumunium Selama tahun 2000 an, produksi alumunium adalah kekuatan dominan dalam komoditas ekspor Indonesia. Mengingat harga nya yang cukup tinggi membuat industri pertambangan alumunium menjadi sangat menguntungkan. Meski begitu, berdasarkan informasi yang didapat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, produksi alumunium akan mengalami penurunan yang sangat serius dan diperkirakan dapat habis dalam kurun waktu 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi semakin diteruskan. Baca juga Contoh Barang Impor dari China Kata Penutup Barang ekspor merupakan salah satu penambah devisa negara, Oleh karena itu penting untuk mengembangkan dan memajukan komoditi ekspor Indonesia terutama di bidang non migas seperti yang sudah dijelaskan di atas Terima kasih sudah mengunjungi blog kosngosan,com, semoga bermanfaat artikel di atas dan sebagai bentuk partisipasi teman-teman juga bisa Klik tombol share di bawah untuk membagikan hati ke ini ke sosial media kalian masing-masing silvanuraida26Bank devisa yaitu bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. sedangkan bank non devisa yaitu bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan luar negeri. a. Hasil PertanianContoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau dan Hasil HutanContoh kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti Hasil PerikananHasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan Hasil PertambanganContoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium, batu bara tembaga dan Hasil IndustriContoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi..Maaf kalau salah...Sebagai tambahan juga non migas itu selain minyak bumi ya...Semoga bermanfaat N0GEBp.